YukCopas.my.id - Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19, protokol kesehatan hingga kebijakan PPKM membuat masyarakat terbiasa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk menunjang keperluan atau aktivitasnya.
Di tengah sulitnya ekonomi yang dirasakan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akibat pandemi, membuat mereka harus mencari cara untuk tetap berjualan di tengah pembatasan.
Manfaatkan Kemajuan Teknologi, UMKM Batik Ini Raup Omzet Miliaran Rupiah Per Bulan
Hal itu yang dilakukan oleh Batik Prabuseno Berjaya.
Pemilik brand, Adit menjalankan usaha batiknya melalui online shop atau berjualan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Pengusaha asal Solo, Jawa Tengah ini mengakui usaha yang didirikannya pada 1 Juli 2020 tersebut tercetus dilatar belakangi banyaknya perajin dan suplier batik kesulitan berjualan offline akibat adanya kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.
"Jadi dulu kita lahir itu latar belakangnya awal-awal Corona.
Kita punya banyak kenalan perajin dan supplier batik yang biasa berjualan offline.
Namun, ketika datang Corona, mereka mulai merasa dampak akibat adanya pembatasan," kata Adit dalam keterangannya, Jumat (29/10/2021).
"Karena background kita adalah internet marketing, kita koneksikan mereka dengan masyarakat melalui brand Batik Prabuseno," sambung dia.
Duh! CEK Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta Terakhir Cair September 2021, Simak Cara Cairkan Tanpa Antre
Ia menjelaskan brand Batik Prabuseno punya segmentasi tersendiri yakni untuk kalangan anak muda.
Segmentasi ini dipilih karena dirinya mau mengubah citra batik yang identik dengan orang tua dan hanya digunakan untuk acara-acara resmi.
"Bedanya dengan yang lain, Batik Prabuseno target marketnya anak-anak muda dan kantoran," ucapnya.
Terbaru, Rudiantara: Transformasi Digital Solusi di Tengah Dinamika Perkembangan Teknologi
Brand miliknya punya jenis batik cetak dan cap, karena dinilai paling digemari kalangan anak muda.
Omzet yang didapat dari dua jenis batik ini bahkan hingga miliaran rupiah per bulan.
Saat ini, ia mampu memberi lapangan pekerjaan bagi 28 orang karyawan.
"Semangat kita juga agar anak-anak muda ini semakin cinta batik," pungkas Adit.
(TRI)
Tahukah Kamu? G7 Larang China Berikan Bantuan Ekonomi dan Militer kepada Rusia